Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri
(Seseorang yang
tidak tahu dan dia tahu bahwa dia tidak tahu)
Kalimat “Menjadi orang” sering diucap para pemuda tengah
dewasa, dengan karakteristik mengalir, mengalir secara batin namun tidak secara
lahir. Konsep “Flow” termasuk dalam aliran
psikologi positif yang mengedepankan pemikiran dan daya aksi dari individu yang
mengalir, Konsep yang merupakan kesukaan
para pejuang kehidupan dengan kalimat ajakan, saking menariknya bahkan semut
saja akan mengikutinya.
Benjamin Button merupakan manusia aneh dengan
perkembangan keterbalikan, cerita fiksi yang mengisahkan manusia dengan kutukan
keluarga si pembuat kancing baju dengan seorang perempuan yang dinikahinya,
lahir dalam keadaan tua dan mati dalam keadaan muda, dengan umur singkat ia hidup pada panti jompo
dengan satu pengasuh yang telah dianggap sebagai orang tuanya. Kisahnya cukup
menarik untuk diketahui karena pada dasarnya kehidupan tersebut nyata adanya,
namun dengan sedikit polesan drama dari si pencipta film. Manusia semakin lama
akan kembali ke sifat kekanak-kanakannya, hal tersebut dapat digambarkan pada
manusia dengan usia senja akan bertingkah layaknya anak-anak, di bantu ke kamar
mandi, disuapi saat makan dan demensia parsial yang diidapnya.
Orang usia senja tidak menyangka akan merepotkan anaknya,
pada belahan bumi sebelah barat kerap kita dengar kisah seorang pemuda yang
memperkaya diri untuk mempersiapkan kehidupan tua di panti jompo, mereka
bekerja keras mencari banyak uang demi membayar orang untuk kehidupan senjanya.
Kisah tersebut akan berbanding terbalik pada belahan bumi sebelah timur, mereka
mempersiapkan anaknya untuk merawatnya, memberikan asupan rohani maupun jasmani
untuk merawatnya di usia senja. Kedua kisah tersebut tidak bisa disalahkan
secara menyeluruh namun realitanya si orang mengetahui jika ia tidak akan tau
di masa senjanya sehingga menyiapkan apapun yang terjadi.
0 Comments