Sumber: Pinterest.com |
Pendemi Covid 19 mengganggu kehidupan manusia di dunia, virus ini menular sangat cepat dari manusia ke manusia dan dari barang menuju ke manusia. Virus yang mulanya berasal dari Wuhan China ini banyak berpengaruh pada tatanan kehidupan manusia diantaranya pada sektor ekonomi,pendidikan,pariwisata bahkan hingga ke ranah peribadatan, efek tersebut paling terasa pada sektor ekonomi dimana beberapa indeks saham menurun hingga rupiah melemah, hal ini salah satunya dikarenakan banyak perusahaan yang lumpuh, instansi perkantoran menerapkan kerja dari rumah demi menghambat persebaran virus yang juga akan berdampak pada ketidak seimbanga kehidupan kerja pada karyawan kantor.
WORK FROM HOME
Work From Home atau biasa
disingkat WFH merupakan konsep bekerja yang berada di luar kantor, dimana jam
kerja pada sistem kerja WFH menganut paham flexibilitas dan mengacu pada sistem
kerja yang ada dikantor terkait target ataupun proses kerja yang dianut. Pada
masa Pendemi corona baru beberapa institusi perkantoran menerapkan WFH pada
karyawannya, keefektifan dan efisiensi dari sistem ini juga patut dipertanyakan
mengingat kasus penyebaran terus menerus terjadi. Sistem WFH juga memiliki
beberapa keuntungan antara lain: menghemat pengeluaran bagi karyawan, Fleksibel
dan dapat dekat dengan keluarga. Namun selain itu WFH juga memiliki sisi
negatif yaitu terganggunya waktu bersama keluarga saat dirumah, jam kerja tidak
teratur, merasa kesepian, mengurangi kepercayaan diri dan menurunnya motivasi.
Beberapa dampak dari WFH juga dapat mempengaruhi keseimbangan aktifitas kerja karyawan, dalam kajian psikologi industri hal itu dikenal sebagai work life balance.
WORK LIFE BALANCE
Menurut
Clark (2000) Work life balance adalah sikap individu dalam
mengatur lingkungan pekerjaan dan keluarga dan batasan diantara keduanya untuk
mencapai keseimbangan. Work life balance didefinisikan sebagai
kepuasan dengan memenuhi tujuan-tujuan pribadi baik dalam ranah kerja maupun
kehidupan, dengan mampu menggunakan sarana yang sesuai. Sedangkan faktor
yang dapat mempengaruhi WLB antara lain adalah seberapa mengganggukah pekerjaan
karyawan terhadap kehidupan personal karyawan (Work Interference with
Personal Life/WIPL) dan ada faktor lain yang menyebutkan seberapa besar
pengaruh kehidupan pribadi sesorang terhadap pekerjaan yang ia lakukan (Work
Enhancement of Personal Life/WEPL) .
Kedua faktor tersebut merupakan faktor yang patut disoroti dalam
kaitannya dengan WFH yang dilakukan karyawan sekarang, dimana aktifitas
pekerjaan dia akan lebih banyak menemui distraktor atau pemecah fokus pada saat
melaksanaan WFH di rumah. Hubungan signifikan tersebut dapat diperparah
apabila seorang karyawan tidak mampu mengatur waktunya dengan baik antara kerja
dan beristirahan atau menangkal beberapa distraksi yang ada disekitar tempatnya
bekerja.
Kasus
yang ada di Chennai india terkait dengan WLB adalah adanya perilaku workaholic
dimana karyawan bekerja dengan waktu berlebihan sehingga akan kehilangan waktu
kehidupan dia diluar pekerjaan dan yang paling parah karyawan akan mengalami
stress kerja, hal itu disebabkan karena perusahaan tersebut menekan karyawannya
untuk selalu melakukan inovasi sehingga membutuhkan waktu banyak untuk tahap
perencanaan dan pembuatan prototipe dari produk yang diluncurkan.
Kasus yang cukup terkenal juga sempat menghantui USA pada era
kepemimpinan Bill Clinton dimana menteri tenga kerja waktu itu menyebutkan
telah terjadi sebuah fenomena superkapitalisme yaitu ketika praktik kapitalisme
yang berjaya namun mengalami pelemahan pada sistem demokrasi negara, dalam
konteks keseimbangan kehidupan kerja dalam bukunya disebutkan karyawan
diharuskan untuk melakukan kerja dengan waktu yang berlebih untuk mencapai
target yang berlebihan efek dari permintaan pasar yang meningkat, hal itu
merusak pola keseimbangan kerja karyawan.
Efek yang muncul dari fenomena
tersebut adalah selalu bertengkar dengan pasangan untuk perkara waktu bagi
keluarga, anak-anak berhenti mengundangnya menghadiri pesta ulang tahun mereka,
karyawan-karyawannya tidak menggubris pekerjaan mereka lagi, karena tuntutan
sang atasan tak tertahankan, dan karyawan akan tetap bekerja walaupun kondisi
kesehatan sedang memburuk.
Untuk menghindari efek negatif penulis memberikan tips agar WLB tidak
terganggu meski tengah menjalankan Work from home di tengah wabah yang entah
kapan akan usai ini :
1. Memiliki ruang kerja yang
minim akan distraktor.
2. Menetapakan waktu untuk bekerja dan
beristirahat
3. Disiplin dalam melakukan aktiftas selama
WFH.
4. Membedakan ekspektasi antara kerja di
rumah dan kerja di kantor.
5. Tetap berkomunikasi dengan baik pada
rekan kerja
6. Tetapkan porsi kerja dan tujuan yang
jelas.
7. Berpikir positif terhadap apa yang sedang
dan akan dikerjakan.
Pelaksanaann WFH akibat pendemi COVID 19 tidak bisa diekspektasikan sebagai
solusi yang optimum terhadap produktivitas kerja pada karyawan kantor,
upaya-upaya untuk memutus penyebaran perlu terus dilakukan oleh semua kalangan
masyarakat, penulis juga memahami betapa bosannya berada dirumah dalam jangka
waktu yang lama, apalagi bagi individu yang gemar akan dunia luar rumah.
Satu kalimat dari tokoh besar dalam ilmu psikologi industri Hugo
Münsterberg pernah berkelakar
“Whenever a great movement sweeps through the
civilized world, it generally starts from the recognition of a great social
wrong and from the enthusiasm for a thorough change.”
0 Comments