Larangan untuk bahagia

 

Source : Pinterest.ca

Jika bahagia merupakan kegiatan tanpa kegiatan, jika bahagia adalah kegiatan tidak ada aktifitas maka bahagia harus dilarang. Bersyukur bagi individu usia 20an yang hidup di bumi belahan barat, dengan perkembangan ilmu yang cepat sehingga mampu memanfaatkan value orang terdahulu yang dikombinasikan dengan kebutuhan hari ini.

Bagi individu 20an di belahan bumi timur(termasuk Indonesia) hari ini merupakan kesempatan berkembang sebanyak-banyaknya, banyak fasilitas yang telah (tanpa menciptakan) ada tinggal memanfaatkan dengan kombinasi-kombinasi ala pohon pengetahuan (yang juga sudah diciptakan) untuk menciptakan temuan-temuan baru dengan memanfaatkan bahan sekitar kita.

Akan terasa aneh jika menganut gaya hidup tertentu (bagi pemuda desa), gaya hidup berpikir ala rocky gerung, gaya hidup minimalis ala fumio sasaki, atau gaya hidup ala ala lainnya. Para eksistensialis percaya bahwa manusia akan terasingkan jika tidak memiliki rasa keberadaan itu sendiri, dengan keberadaan manusia akan dianggap eksis dengan melakukan disiplin-disiplin yang dianut.

Pemikiran positivisme ala kaum timur membenarkan adanya kesinambungan antara alam-manusia-reaksi, terdapat ajaran bahwa manusia bahagia adalah manusia yang bisa merasakan sakit ketika sakit atau senang ketika senang. Individu perlu mengenali dirinya sendiri sebelum mengenalkan sebuah ajaran atau pengajaran, ajaran tertentu menyarankan untuk meditasi. Meditasi tidak akan sulit jika dilakukan, tidak perlu keterampilan khusus atau sertifikasi dari lembaga apapun itu hanya untuk melakukan meditasi.

Disiplin ilmu penulis mengharuskan melihat suatu kejadian dari sudut pandang manapun sehingga jika dibutuhkan penilaian maka bersifat obyektif, menangkap fenomena poser di kalangan pengguna sosial media membuat penulis memiliki kecenderungan bahwa adanya kebingungan arah kehidupan masing-masing individu. Wajar ketika seseorang akan meniru sesuatu yang dilakukan orang lain yang membuahkan hasil, namun kegiatan mencontohnya tidak dilakukan secara menyeluruh namun setengah-setengah dengan dalih telah mengetahui semua, beruntung jika bisa dikombinasikan dengan ilmu pengetahuan atau value-value diri sendiri, namun saat ini sebaliknya.  

Dengan banyaknya pemuda yang menempuh perkuliahan tampaknya terlalu lucu jika dibiarkan otaknya hanya bekerja berdasarkan sks yang ia ambil, atau berdasarkan hiburan apa yang ia lakukan besok malam. Jika saja kampus memiliki visi-misi yang baik namun output mahasiswanya jauh dari visi-misi tersebut maka kampus wajib mengubah metodenya sehingga mencapai visi-misi tersebut.

Dilain sisi beban seorang individu 20an terbelah kemana-mana masalah-masalah yang seharusnya belum harus ia jalankan dijalankan, misalnya menikah.

Pemuda jalanan pernah mengeluarkan kalimat “Di negara berkembang banyak anak banyak rejeki sedangkan di negara maju banyak anak malu-maluin”, sebuah kalimat yang tidak ada hubungannya dengan tema besar artikel ini.

Seharusnya dengan beban tanggung jawab masa depan asyik rasanya tongkrongan akan diisi dengan karya-karya kreatif atau perdebatan pikiran ala saung-saung, melakukan hobi mereka dengan bangga tanpa malu, saling menghormati satu sama lain. Sebuah usulan sederhana di tengah perkembangan zaman yang semakin ke timur.

Semoga usulan penulis menerima kontra argumen, dengan memperkuat core of the core manusia akan menciptakan gambaran masa depan yang disepakati dan dapat dicapai sesuai dengan peranannya masing-masing

Post a Comment

1 Comments

  1. Larangan Untuk Bahagia - Blog Rio File >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Larangan Untuk Bahagia - Blog Rio File >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Larangan Untuk Bahagia - Blog Rio File >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK Wa

    ReplyDelete