Mengapa manusia harus adaptif?

sumber : pinterest

Mengacu pada beberapa transisi perubahan besar jaman inilah yang paling cepat dan akan meninggalkan yang ketinggalan, manusia dituntut untuk menyelesaikan tugas perkembangannya. Buku kimia al-sa’adah dari imam al-ghazali mengisyaratkan individu untuk melakukan perubahan di atas kemampuan dirinya, mengenal siapa dirinya, mengenal dengan siapa ia hidup dan dia mau pergi kemana, pembaca akan mudah menyebutkan itu merupakan ilmu teologis mengingat menyebut tokoh besar muslim di awal kalimat, tapi saya rasa kita harus melihat manusia secara utuh bahwa ia menceritakan pengalaman dalam kehidupan untuk menulis buku itu.

Manusia dapat berubah lebih cepat dari kecepatan cahaya. Saya percaya bahwa manusia mudah membuat persona-persona yang menyesuaikan dengan keadaan, Sujiwo tejo dalam podcast Deddy corbuzier menyebutkan bahwa awal mula terbentuknya gamelan jawa adalah adaptasi dari beberapa kebudayaan yang ada pada dataran jawa sehingga masyarakat ikut serta dalam pagelaran. Namun naasnya orang-orang idealis yang lahir pasca perang dunia kedua tidak bisa mengimplementasikan nilai yang muncul dari budaya. Bahkan keraton yogyakarta merubah beberapa kebijakannya demi mengikuti perkembangan jaman tanpa mengabaikan nilai-nilai luhur adat keraton.

Unstoppable Force Paradox “Apa yang akan terjadi bila suatu benda yang tidak bisa berhenti bergerak menabrak suatu benda yang tidak bisa digerakkan sama sekali?", merupakan paradox yang saya rasa cocok untuk menggambarkan bagaimana dunia bekerja, perubahan dengan kalimat yang berbau bisnis bisnis berupa revolusi industri 1,2,3,4 dan seterusnya atau pada konteks manusia adalah adanya klaster klaster generasi x y z dan seterusnya mengakibatkan beberapa individu yang secara didikan atau kepribadian berbeda maka akan merasa bahwa dirinya aneh (orang yang berbeda) dan sayangnya mereka tidak bisa melawan dan mau tidak mau akan terbawa arus pergerakan. jika tidak maka saya harus contohkan betapa merepotkan orang tua yang tidak mau belajar menggunakan gadget demi mempertahankan telepon kabel, ketika arus informasi dilakukan melalui aplikasi chatting atau sosial media maka orangtua akan rela tidak mendapatkan informasi dan menahan perihnya diketawakan atau diperdaya oleh orang lain. Dan sayangnya saya tidak menemukan sisi baik dari hal ini.

Manusia akan berubah dengan sendirinya baik sengaja atau tidak semua akan menuju hal-hal yang memudahkan manusia memenuhi tujuan-tujuan manusia yang kadang nenek moyang kita menganggap hal itu sebagai hal yang mustahil ada di dunia. Tetap belajar dan menerima perbandingan informasi sebelum menyimpulkan dan menerapkan.

Post a Comment

0 Comments